TUGAS PKN #3

MAKALAH
BONUS DEMOGRAFI


Di susun oleh :
MUHAMMAD IRFAN NABAWI (24117095)


 1KB03
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
RANDY NAPITULU, SH. MH


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Atas Berkat dan rahmatnyalah kami bisa menyelesaikan tugas Makalah ini dengan Tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Adapun topik yang dibahas didalam makalah ini adalah mengenai BONUS DEMOGRAFI.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Randy Napitupulu, SH. MH. sebagai dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah membimbing saya dalam menyusun makalah ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman saya yang telah membantu saya dalam membuat makalah ini.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu dikarenakan keterbatasan yang ada. Sehingga kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.
Kiranya makalah ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita semua. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.





                                                                                                      









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAULUAN.................................................................................................. 1
          1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1
          1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
          1.3 Tujuan................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 2
          2.1 Pengertian Demografi........................................................................................ 2
          2.2 Pengertian Bonus Demografi............................................................................. 3
          2.3 Peluang dan Ancaman Bonus Demografi.......................................................... 4
          2.4 Cara mencegah ancaman Bonus Demografi...................................................... 5
BAB III PENUTUP........................................................................................................ 6
          3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 6
          3.2 Saran ................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 7


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Indonesia diprediksi akan mendapat bonus di tahun 2020-2030. Bonus tersebut adalah Bonus Demografi, dimana penduduk dengan umur produktif sangat besar sementara usia muda semakin kecil dan usia lanjut belum banyak.
Berdasarkan paparan Surya Chandra, anggota DPR Komisi IX, dalam Seminar masalah kependudukan di Indonesia di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bahwa jumlah usia angkatan kerja (15-64 tahun) pada 2020-2030 akan mencapai 70 persen, sedangkan sisanya, 30 persen, adalah penduduk yang tidak produktif (di bawah 15 tahun dan diatas 65 tahun ). Dilihat dari jumlahnya, penduduk usia produktif mencapai sekitar 180 juta, sementara nonproduktif hanya 60 juta.
Bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosial – ekonomi. Salah satunya adalah menyebabkan angka ketergantungan penduduk, yaitu tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk nonproduktif (usia tua dan anak-anak) akan sangat rendah, diperkirakan mencapai 44 per 100 penduduk produktif. Hal ini sejalan dengan laporan PBB, yang menyatakan bahwa dibandingkan dengan negara Asia lainnya, angka ketergantungan penduduk Indonesia akan terus turun sampai 2020.
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini akan membahas tentang :
A.    Apa yang dimaksud dengan Demografi?
B.     Apa yang dimaksud dengan Bonus Demografi?
C.     Peluang dan ancaman seperti apa saja dari Bonus Demografi?
D.    Bagaimana cara mencegah terjadinya ancaman Bonus Demografi?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan, menambah wawasan mengenai Bonus Demografi pada indonesia bagi penulis dan pembaca, sehingga lebih memahami, mengetahui tentang pembahasan tersebut. Dan makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yaitu mata kuliah Softskill.








BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Demografi
Demografi (demography), merupakan istilah yang berasal dari dua kata Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk dan graphein yang berarti menggambar atau menulis. Oleh karena itu, demografi dapat diartikan sebagai tulisan atau gambaran tentang penduduk , terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk, serta bagaimana faktor faktor ini berubah dari waktu kewaktu.
Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Archille Guillard pada tahun 1855 dalam karyanya yang berjudul “elements de statistique humaine, ou demographie comparree” atau elements of human statistics or comparative demography (dalam Iskandar,1994).

Teori Demografi Menurut Para Ahli :
1.      Menurut Johan Susczmilch (1762)
demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum Ilahi dalam perubahan-perubahan pada umat manusia yang tampak dari kelahiran, kematian dan pertumbuhannya.
2.      Menurut Achille Guillard
demografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur.
3.      Menurut George W. Barclay
demografi adalah ilmu yang memberikan gambaran menarik dari penduduk yang digambarkan secara statistika. Demografi mempelajarai tingkah laku keseluruhan dan bukan tingkah laku perorangan.
4.      Menurut Phillip M. Hauser dan Dudley Duncan
demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahan dan sebab-sebab perubahan tersebut.
5.      Menurut D.V. Glass
demografi adalah ilmu yang secara umum terbatas untuk mempelajari penduduk yang dipengaruhi oleh proses demografis, yaitu : fertilitas, mortalitas dan migrasi.
6.      Menurut Donald J. Boague (1973)
demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistika dan matematika tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dam keadaan perubahan kependudukan manusia yang menyangkut kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras, lapangan kerja dan data statistik lain. Struktur penduduk meliputi jumlah persebaran dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah karena disebabkan oleh proses demografi yakni kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan juga adanya migrasi penduduk.

2.2 Pengertian Bonus Demografi
Pengeratian bonus demografi adalah keuntungan yang dinikmati suatu negara yang ada di dunia ini sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evolusi kependudukan yang dialami oleh negaranya tersebut.
Bonus demografi adalah suatu fenomena dimana struktur penduduk sangat menguntungkan dari sisi pembangu-nan karena jumlah penduduk usia produktif sangat besar, sedang proporsi usia muda sudah semakin kecil dan proporsi usia lanjut belum banyak.
Oleh karena itu, bonus demografi dapat menjadi anugerah bagi bangsa Indonesia, dengan syarat pemerintah harus menyiapkan generasi muda yang ber-kualitas tinggi SDM-nya melalui pendidikan, pelatihan, kesehatan, penyediaan lapangan kerja dan investasi.
Dengan demikian, pada tahun 2020-2030, Indonesia akan memiliki sekitar 180 juta orang berusia produktif, sedang usia tidak produktif sekitar 80 juta jiwa, atau 10 orang usia produktif hanya menanggung 3-4 orang usia tidak produktif, sehingga akan terjadi peningkatan tabungan masyarakat dan tabungan nasional.
Namun, jika bangsa Indonesia tidak mampu menyiapkan kejadian ini, yakni akan terjadinya bonus demografi, seperti penyediaan lapangan kerja dan peningkatan kualitas SDM, baik dalam pendidikan dan pelayanan kesehatan dan gizi yang memadai, maka akan terjadi permasalahan, yaitu terjadinya pengang-guran yang besar dan akan menjadi beban Negara

2.3 Peluang dan ancaman seperti apa saja dari Bonus Demografi

1.      Peluang dari Bonus Demografi:

A.    Meningkatnya penduduk produktif dapat meningkatan jumlah tenaga kerja yang mampu berkontribusi dalam peningkatan produktivitas penduduk Indonesia. Hal tersebut diiringi dengan berkurangnya biaya untuk memenuhi kebutuhan penduduk usia nonproduktif yang terus menurun

B.     Menurunnya angka kelahiran berdampak pada tren keluarga kecil pada pasangan muda di Indonesia. Hal tersebut mendorong lebihbanyak wanita untuk turun ke dunia pekerjaan yang secara potensial dapat berperan dalam meningkatkan produktivitas Indonesia. Data statistik menunjukkan pada tahun 2016 jumlah wanita berusia produktif lebih tinggi dibandingkan wanita berusia nonproduktif.

C.     Peningkatan investasi di sektor-sektor seperti pendidikan dan kesehatan untuk generasi selanjutnya dapat menjadi modal penting dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja masa depan. Tenaga kerja dengan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik akan memiliki produktivitas yang lebih tnggi.


2.      Ancaman Bonus Demografi
Jika bangsa indonesia tidak siap dan gagal dalam mengadapi bonus demografi mendatang, maka bangsa indonesia akan semakin terpuruk dengan adanya ekonomi yang melemah dan banyaknya kasus sosial dan kasus ekonomi yang menjadi masalah internal yang mengancam keseimbangan bangsa.Oleh karena itu generasi muda harus siap dalam menghadapi bonus demografi.

Contoh Dampak negatif :
A.    Semakin sempitnya lapangan pekerjaan
B.     Pengangguran semakin banyak
C.     Kemisikinan semakin menjadi-jadi
D.    Timbulnya kawasan-kawasan slum area
E.     Kualitas kesehatan menurun
F.      Perekonomian yang memburuk
G.    Pendidikan rendah, yang mengakibatkan SDM rendah

Pengangguran besar-besaran
Tentu saja ini jadi kekhawatiran yang lumrah mengingat bonus demografi itu sendiri adalah menonjolnya jumlah angkatan kerja. Pengangguran akan menciptakan kemiskinan. Dan kemiskinan akan menciptakan kejahatan.

2.4 cara mencegah terjadinya ancaman Bonus Demografi
Bonus Demografi perlu cara untuk Mengatasinya, agar Indonesia bisa meraih nilai positif pada Bonus Demografi. Hal yang tentu menjadi penting adalah mempersiapkan masyarakat saat terjadinya Bonus Demografi. Pada 2030 hingga rujukan dari Bank Dunia, Indonesia menjadi Negara terbesar ke-7 dalam hal jumlah penduduk.
Usia Produktif tentu sangat berkaitan dengan kepemudaan. Oleh karenanya, peran pemuda sangat penting dalam membangun bangsa ini terlebih dalam Bonus Demografi. Perlu pula adanya kebijakan nasional kepemudaan tanah air. Setidaknya demikianlah kata Ardiansah ketua Balitbang PB HMI, “Harmonisasi kebijakan ini haruslah memperhatikan laju pertumbuhan dan sebaran penduduk, tingkat pendidikan dan produktivitas, serta akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Dan tidak lupa pula adanya partisipasi publik dalam proses politik di Indonesia”.
Usulan Ardiansah ini tentunya bisa dibenarkan agar dalam Bonus Demografi peran usia produktif bisa optimal, bukan banyaknya usia produktif namun belum produktif. Hal inilah yang tentunya harus disiapkan dari sekarang agar bisa mengatasi Bonus Demografi.
Setelah usia produktif memang siap mental dan cara kerjanya, maka  pada bidang ekonomi tentunya Bonus Demografi harus bisa dimanfaatkan dengan sabaiknya yang barometernya produktifitas. Seperti kata Ketua Bidang Organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Anggawira mengatakan, bonus demografi yang terjadi di Indonesia merupakan modal yang baik dalam membantu pengembangan sektor ekonomi kreatif di Tanah Air.
Melihat kondisi saat ini, ekonomi kreatif semakin berkembang di Indonesia. Hal ini akan semakin berkembang jika Bonus Demografi disiapkan dengan baik. Seperti momentum industri film Indonesia memanfaatkan adanya Bonus Demografi. Banyaknya usia produktif yang menunjang ekonomi kreatif semakin berkembang, pun demikian pada dunia perfilman Indonesia.
Melihat perkembangan di atas, sangatlah perlu di usia produktif saat terjadinya Bonus Demografi adanya produktifitas. Bukan hanya usianya yang produktif, namun aksi nyata dalam mengembangkan masyarakat dan membantu peradaban Indonesia lebih baik.
Usia pernikahan bisa jadi patokan untuk menjadikan produktifitas meningkat. Menujuk pada Ketua Persatuan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) ) Sarsanto W Sarwono tentang Bonus Demografi “Bonus demografi penduduk tak bisa dihadapi dengan membuka lowongan kerja. Apalagi perekonomian Indonesia semakin menurun. Salah satu caranya harus dimulai dari dini dengan menaikan batas usia nikah anak”.
Mengatasi Bonus Demografi ada banyak cara. Namun secara umum bisa disimpulkan adalah membangun kebijakan tentang kepemudaan, tata kelola ekonomi, dan adanya perhatian pada pengembangan kependudukan. Integrasi adanya usia produktif yang bisa mengatasi Bonus Demografi adanya yang mempunyai skill dan produktifitas yang jelas.




















BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan

suatu wilayah atau negara yang memiliki jumlah penduduk usia produktif (rentang usia 15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan dengan usia Non-Produktif (rentang usia 64+).  Dikatakan sebagai bonus karena ini tidak terjadi secara terus menerus melainkan terjadinya hanya sekali dalam beratus-ratus tahun.
 
Bonus Demografi ini hanya berlangsung sekali dan tidak bertahan lama. Dan semakin tinggi jumlah panduduk usia produktif, seharusnya menjadi sebuah potensi untuk pembangaunan suatu negara.  Bahkan, menurut para ilmuan, Indonesia dari tahun 2010 hingga 2035 kelak Indonesia sedang menikmatimasa dimana periode bonus demografi berlangsung.
 
Dan jika tidak dimanfaatkan dengan baik maka itu akan sia-sia saja karena bonus demografi terjadi tidak secara terus menerus melainkan terjadi hanya sekali dan beratus-ratus tahun.

3.2 Saran

Dalam hal ini pemerintah harus mampu menjadi agent of development dengan cara memperbaiki mutu modal manusia, mulai dari pendidikan, kesehatan, kemampuan komunikasi, serta penguasaan teknologi. Solusi lainnya bisa dengan memberikan keterampilan kepada tenaga kerja produktif sehingga pekerja tidak hanya bergantung pada ketersediaan lapangan pekerjaan tapi mampu menciptakan lapangan pekerjaan itu sendiri. Selain itu pemerintah juga harus mampu menjaga ketersediaan lapangan pekerjaan, menjaga aset-aset Negara agar tidak banyak dikuasai pihak asing yang pastinya akan merugikan dari sisi peluang kerja.













DAFTAR PUSTAKA



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas 5- makalah Konflik Israel Palestina

CONTOH THREAD PADA WINDOWS

Manajemen Pengadaan